BAB I
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai
organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
-
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
-
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
-
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
-
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi
oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama
dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran.Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi
mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.Rasa keterkaitan ini, bukan
berarti keanggotaan seumur hidup.Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi
perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka
menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif
teratur.
B.
Ruang Lingkup Teori Organisasi
Suatu
teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi biasa disebut dengan
organisasi .salah satu masalah yang dapat dikaji dalam suatu teori organisasi
adalah bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan
visi dan misi organisasi tersebut.Teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Hal tersebut dikemukakan
oleh seorang ahli yang bernama Lubis dan Husein pada tahun 1987.
Menurut
Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu
pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara
sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Teori organisasi
merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Dalam
pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori organisasi
yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga
sekarang.Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan
teori organisasi modern.
Adapun ruang lingkup dari teori organisasi
adalah sebagai berikut:
1.
Teori
Organisasi Klasik
Konsep-konsep
tentang organisasi sebenarnya telah berkembang muli tahun 1800-an, dan
konsep-konsep ini sekarang ini dikenal sebagai teori klasik (classical theory)
atau kadang disebut dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam
tiga aliran yaitu ; teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen alamiah.
Birokrasi dikembangkan
dari ilmu sosiologi.Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah
dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen.Teori administrasi
memutuskan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran manajemen ilmiah
member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen
mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang
terjadi bila orang bekerjasama.
a.
Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan secara jelas
Model organisasi birokrasi ini mempunyai karakteristik-karakteristik struktural
tertentu yang dapat dikemukakan disetiap organisasi kompleks
dan modern. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai
berikut:
·
Pembagian kerja yang jelas
·
Hierarki wewenang yang dirumuskan secara baik
·
Program rasional dalam pencapaian
·
Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
·
Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan
kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
·
Hubungan-hubungan antar pribadi yang sifatnya
“impersonal”
Jadi
birokrasi adalah sebuahh model organisasi normatif, yang menekankan sturktur
dalam organisasi.
b.
Teori Administrasi
Terori administrasi adalah bagian
kedua dari teori organisasi klasik.Teori ini sebagian besar dikembangkan atas
dasar sumbangan Henri Fayol dan Lindall Urwick dan Eropa, serta Mooney dan
Reiley di Amerika.
Henry Fayol seorang industrialis dari
prancis dari tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi
dalam bukunya yang terkenal Administration industrielle at General
(Administrasi industry dan Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan
industrial dapat dibagi menjadi enam kelompok :
·
Kegiatan-kegiatan tehnikal
·
Kegiatan-kegiatan komersial
·
Kegiatan-kegiatan finansial
·
Kegiatan-kegiatan keamanan
·
Kegiatan-kegiatan akuntansi
·
Kegiatan-kegiatan manajerial
Fayol
juga membahas dan mengemukakan empat belas kaidah manajemen yang menjadi dasar
perkembangan teori administrasi, yaitu:
·
Pembagian kerja (devision of work)
·
Wewenang dan tanggung jawab (authority and
responsibility)
·
Disiplin (dicipline)
·
Kesatuan perintah (unity of command)
·
Kesatuan pengarahan (unity of direction)
·
Mendahulukan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest)
·
Balas jasa (remuneration of personnel)
·
Sentralisasi (centralization)
·
Rantai skalar (scalar chain)
·
Aturan (order)
·
Keadilan (equity)
·
Kelanggenan personalia (stability of tenure of
personnel)
·
Inisiatif (initiative)
·
Semangat korps (esprit de corps)
Disamping
itu, Fayol merinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen
manajemen” yang juga dikenal dengan Fayol’s Functionalisme atau teori
fungsionalisme Fayol, yaitu:
·
Perencanaan (planning)
·
Pengorganisasian (organizing)
·
Pemberian perintah (commanding)
·
Pengkoordinasian (coordinating)
·
Pengawasan (controlling)
Urwick dan
Gulick : Mooney dan Reilly menggunakan pengalaman mamanajerial mereka dalam menguraikan prinsip-prinsip Fayol, yang
tercermin dalam dua makalahnya A technical problem dan the function of
administration. Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memeperkenalkan
prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, penciptaan
departemen-departemen yang disusun tujuan.Proses, personalia, dan tempat dan
penggunaan staff.Uwrick terutama melihat kesulitan-kesulitan administrasi,
penerapan kaidah-kaidah organisasi (terutama birokrasi) dalam praktek, sehingga
dia mengembangkan teknik-teknik penerapannya yang kemudian dikenal dengan
urwick’s technique.
Di Amerika
Serikat, James D.Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan
menerbitkan buku mereka, onward industry dimana buku ini mempunyai dampak besar
pada praktek manajemen di Amerika. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi
yang mereka teliti dan ditemukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi
pemerintahan, agama, militer, dan bisnis.
Ketiga prinsip tersebut adalah :
·
Prinsip Koordinasi
·
Prinsip Skalar
·
Prinsip Fungsional
c.
Manajemen Ilmiah
Manajemen
ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor.Teori manajemen ilmiah masih
banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern.Dalam buku-buku literature,
manajemen ilmiah sering diartikan berbeda.Arti manajemen pertama ilmiah
merupakan penerapan masalah-masalah organisasi.Sedangkan kedua, manajemen
ilmiah adalah sepenrangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.
F.W.
Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu shop management of
scientific yang menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang haus
dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:
1. Menggantikan metode-metode kerja dalam
praktek dengan berbagai metode yang
dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.
2. Mengadakan
seleksi, latihan-latihan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar
memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan
spesialisasinya.
3. Pengembangan
ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus
diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai
tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi
menjadi rendah.
4. Untuk
mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat mental para
karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang
baik.
Teori
Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Tiga unsur
pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen
adalah :
1.
Sistem kegiatan yang terkoodinat.
2.
Kelompok orang.
3.
Kerjasama untuk mencapai tujuan.
Organisasi
formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang
bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurut
para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi
bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan”
(unity of action) adalah sebagai berikut :
1.
Kekuasaan, bisa demokratis atau teoritis, hal
ini disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi.
2.
Saling melayani, yang merupakan legitimasi
sosial pada organisasi
3.
Doktrin, dalam arti sedrhana, hal ini
merupakan rumusan tujuan organisasi
4.
Disiplin, diartikan sebagai perilaku yang
ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri.
Tiang dasar teori organisasi formal
adalah:
a.
Pembagian kerja
b.
Proses scalar dan fungsional, proses
pertumbuhan vertikal dan horinzontal organisasi
c.
Struktur, hubungan antara berbagai kegiatan
berbeda yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi.
d.
Rentang kendali (span of control)
2.
Teori
Organisasi Neoklasik
Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.Teori neoklasik merubah,
menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik.Teori neoklasik didefinisikan
sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada
teori klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib,
organisasi formal, factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan
teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau
organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
Perkembangan
Teori Neoklasik
Perkembangan
teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di
Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg.Pendekatan neoklasik ditemukan juga
di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human
Ralation in Industry dan sebagainya.
Hugo
Munsterberg
Sebagai
pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya
yang paling menonjol, Psychology and Industrial Effciencyl, pada tahun
1913.Buku ini merupakan
jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori
neoklasik yang berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg
menekankan pada adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam
organisasi-organisasi.
Percobaan-percobaan
Hawthone
Percobaan
Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western
Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago dan disponsori oleh National
Research Council (Lembaga riset Nasional).Studi Hawthorne memperkenalkan
gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana sekmen-sekmen
teknis dan manusiawi saling berkaitan erat.Studi tersebut juga menekankan
pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja
fisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang menentukan
produktifitas.Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukkan bagaimana kegiatan
kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Pandangan
Neoklasik Terhadap Organiasi Informal
Titik
tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi yaitu perilaku
individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan
akan kebutuhan social manusiawi – kebutuhan untuk berhubungan dengan orang
lain.
Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya
organisasi informal antara lain:
1.
Lokasi, untuk membentuk suatu kelompok orang
harus mempunyai kontak tatap muka yang ajeg
2.
Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa
manusia yang melaksanakan jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok
bersama
3.
Minat, perbedaan minat diantara mereka
menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, disamping
satu yang besar
4.
Masalah-masalah khusus
3.
Teori
Organisasi Modern
Aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen adalah teori modern atau
disebut juga analisa sistem pada organisasi.Teori modern melihat semua unsur
sebagai satu kesatuan.Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
sistem tertutup yang berkaitan erat dengan lingkungan yang stabil.Tetapi
organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan.
Dasar
Pemikiran Teori Organsasi Modern
Teori
organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950.Teori modern
dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Teori
modern biasa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan
teori klasi dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan
dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan
dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh struktur.
Teori
modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks,
dinamis, multilevel, multidimensiyonal, multi variabel, dan probabilistic.
Sebagai suatu sistem, organsasi terdiri atas 3 (tiga) unsur, yaitu:
1)
Unsur struktur yang bersifat makro
2)
Unsur proses yang juga bersifat makro
3)
Unsur perilaku anggota organisasi yang
bersifat mikro.
Ketiga
unsur di atas saling kait mengait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama
lain.
4.
Teori
Sistem Umum
Teori
sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk
menemukan kaidah umum organisasi yang berlaku universal.Tujuan teori sistem
umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan
menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagai titik
awal.
Ada
beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding
mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut:
1.
Struktur static
2.
Sistem dinamik sederhana
3.
Sistem sibernetik
4.
Sistem terbuka
5.
Sistem genetika social
6.
Sistem hewani
7.
Sistem manusiawi
8.
Sistem social
9.
Sistem transdental
Konsep
sistem ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi modern.
Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum dalam cara
memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
Teori
Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori
organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan
teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi.Teori modern berusaha
untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang berhubungan dengan
semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu teori organisasi yang
diterima umum.Hal ini sering disebut analisa sistem pada organisasi.
Faktor-faktor
yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya
adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada data riset
empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya.
Kualitas-kualitas ini merupkan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu
cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu sistem.
Bagian-bagian
dari Sistem dan Saling Ketergantungannya
1.
Individu dan struktur kepribadiannya yang
diberikan kepada organisasi
2.
Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa
disebut organisasi formal
3.
Organisasi informal
4.
Struktur status dan peranan
5.
Lingkungan fisik pelaksanaan pekerjaan
Proses-proses
Hubungan Dalam Sistem
Teori
organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang
selalu muncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga
proses tersebut adalah :
1)
Komunikasi
2)
Berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
3)
Pengambilan keputusan
C.
Asas-Asas Teori
Organisasi
Asas-asas
teori organisasi menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:
1)
Richard.
N. Owen
·
Mendorong seorang
pimpinan mulai dari tingkatan paling atas seperti top manajemen sampai pada
bawahan untuk dapat berpikir secara sistematis.
·
Membantu pemimpin
dalam melaksanakan koordinasi.
·
Mendorong
pemimpin atas untuk menampilkan garis-garis besar haluan organisasi demi
tercapainya tujuan.
·
Membantu
pelaksanaan pengawasan terhadap perkembangan dari apa yang direncanakan.
·
Membantu pemimpin
dalam menghadapi perkembangan di masa yang akan datang.
·
Membantu
terciptanya gambaran dan hubungan pertanggungjawaban dari masing-masing bagian
organisasi.
2)
Alford
dan Russel
·
Situation
Analysis (Analisis Situasi), yang terdiri dari SWOT Analysis, PEST Analysis,
Marketing Mix(bauran kebijakan) dan Competitive Position (posisi persaingan).
·
Objectives
(objektif), kemana kita akan pergi (where do we want to go)? Terdiri dari:
Ashridge Mission Model, 5 P’s Model, SMART.
·
Strategy
(strategi), bagaimana kita mendapatkannya (how are we going to get there)?
Terdiri dari : Market Segmentation (sekmentasi pasar) dan Positioning.
·
Tactics (taktik),
yang lebih detail dari strategi. Berupa alat (tools) dan komunikasi
(communication).
·
Actions (aksi), implementasi,
pengambilan perencanaan kerja dalam Action Plan (perencanaan aksi). Terdiri
dari: RACI Model, CSFs dan KPIs.
·
Control
(pengawasan), track progress melalui pengukuran (measuring), pengawasan
(monitoring), pengecekan (reviewing), penempatan (updating and modifying).
Terdiri dari: Kinerja Manajemen (Performance Management) dan Blanced Scorecard.
Keunikan metode SOSTAC adalah sederhana
(simplicity).Pendekatan adalah memenuhi tahapan secara bersama-sama dalam
menciptakan perencanaan pemasaran (marketing plan).Terdiri dari 5 C’s of
Marketing Strategy (strategi pemasaran 5C), Feasibility Study (studi
kelayakan), VMOST dan Customer Relationship Management (manajemen hubungan
dengan pemilih).
Fungsi Organisasi dan metode :
·
Merencanakan, menyusun,
menilai / mengembangkan pola pokok / struktur organisasi.
·
Mengarahkan dan
menyelenggarakan policy dan taktik organisasi.
·
Mendayagunakan
tenaga kerja dengan menetapkan orang-orang yang tepat melalui klasifikasi
jabatan, uraian jabatan, analisa pada jabatannya
pekerjaan dan evaluasi pekerjaan yang setepat- tepatnya.
·
Membantu top
manajer dalam merencanakan, menyusun dan menyempurnakan prosedur kerja dan tata
kerja.
·
Membantu top
manajer dalam melaksanakan visualisasi rencana kerja, program kerja dan
penjadwalannya.
·
Membantu top
manajer dalam menemukan pola pokok dan system pengumpulan, penyusunan,
penyimpanan dan pemeliharaan serta penetapan jangka waktu atas pemusnahan data,
dokumen dan informasi yang amat penting.
·
Merencanakan
pembuatan dan penggunaan formulir dalam rangka standarisasi tata kerja.
·
Membantu top
manajer dalam menyusun buku-buku pedoman kerja.
·
Mengevaluasi
system laporan dan pelaksanaan program kerja.
·
Memelihara
hubungan kerjasama antar unit.
·
Melakukan
pengawasan atas pelaksanaan intruksi pimpinan.
·
Mempercepat dan
mempertepat dalam proses pengambilan keputusan.
·
Staf O&M
membantu dan membebaskan top manajer dari tugas-tugas yang rutin dan teknis.
4)
Louis
A. Allen
·
Forecastingyaitu
memperkirakan pekerjaan-pekerjan yang akan dilakukan pada saat yang akan datang
yang akan dilakukan oleh manajer. Kegiatan yang dilakukan oleh manajer ini atas
dasar sistematisasi dan kontinitas pekerjaan serta berdasarkan dimana ia bekerja.
·
Establising
objectivesyaitu menentukan tujuan akhir yang akan dicapai dari apa yang telah
direncanakan keseluruhannya baik tujuan tiap pekerjaan maupun tujuan globalnya.
·
Programmingyaitu
dibuat suatu program yang terdiri dari serangkaian tindakan kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu berdasarkan pada prioritas pelaksanaan.
·
Scedulingyaitu
membuat jadwal pekerjaan sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
·
Budgetingyaitu
penyusunan anggaran untuk mengalikasikan sumber-sumber yang ada atas dasar efisiensi
dan efektifitas, anggaran belanja ini dinyatakan dalam bentuk uang.
·
Developing
proseduryaitu menentukan cara yang tepat dalam penyelenggaraan pekerjaan di
dalam rangka adanya efisiensi, efektifitas dan keseragaman pekerjaan.
·
Establising dan
interpreting policyyaitu manajer harus dapat menafsirkan kebijakan yang akan
diambil agar terjamin dalam keselarasan dan keseragaman kegiatan serta tindakan
yang akan dilakukan.
5)
Stanley
Vance
·
Menciptakan
lingkungan kerja yang produktif.
·
Mendelegasikan
pekerjaan
·
Membuat keputusan
dan mengatasi masalah
·
Berkomunikasi
secara efektif di tempat kerja
·
Membina hubungan
kerja yang baik
·
Membuat
perencanaan yang selaras dengan kehendak Allah
·
Menghindari
perangkap tradisi
·
Mengelola waktu
·
Membuat evaluasi
kerja yang berguna
6)
Franklin
G More
·
Forecasting
(ramalan)yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang
akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
·
Planning
(perencanaan)yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai
hasil yang diharapkan.
·
Organizing
(organisasi)yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam
hal ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
·
Staffing atau
Assembling Resources (penyusunan personalia)yaitu penyusunan personalia sejak
dari penarikan tenaga kerja baru. Latihan dan pengembangan sampai dengan usaha
agar setiap petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
·
Directing atau
Commanding (pengarah atau mengkomando)yaitu usaha memberi bimbingan saran-saran
dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang)
untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
·
Leadingyaitu
pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
·
Coordinating
(koordinasi)yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi
kekacauan dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan,
menyatu-padukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan.
·
Motivating
(motivasi)yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar
mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
·
Controlling
(pengawasan)yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
·
Reporting (pelaporan)yaitu
penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Terdapat
dua alasan yang menyebabkan pembahasan mengenai tujuan organisasi.
·
Pertama,tujuan merupakan alasan bagi
eksistensi organisasi,tujuan dinyatakan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi.
·
Kedua,
tujuan sangat penting bagi proses manajemen yang dijalankan dalam suatu
organisasi yang memberikan pengakuan (legitimacy) terhadap perlunya
organisasi berdiri, memberikan gambaran mengenai arah pengembangan organisasi,
dan bisa digunakan sebagai kriteria untuk mengukur
performansi organisasi, dan
juga untuk mengurangi ketidakpastian.
Ada
beberapa jenis tujuan dalam organisasi yang memberikan arah bagi pelaksanaan
kegiatan maupun pengambilan keputusan, yaitu:
·
Sasaran lingkungan, yaitu kondisi dimana suatu
organisasi-organisasi lain yang terdapat pada lingkungannya;
·
Sasaran output, yaitu menunjukan bentuk dan
banyaknya output yang akan dihasilkan oleh organisasi;
·
Sasaran sistem, yaitu berhubungan dengan
pemeliharaan atau perawatan maintenance organisasi sendiri;
·
Sasaran produk menggambarkan karakteristik
produk atau jasa yang akan diberikan kepada konsumen, sasaran ini menentukan
jumlah, mutu, jenis, corak, dan karakteristik lainnya yang menggambarkan
karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan;
·
Sasaran bagian (sub unit goal) yaitu menggam
barkan sasaran dari suatu bagian atau suatu satuan unit kerja yang merupakan
bagian dari unit organisasi.
D.
Peranan Individu Dalam Organisasi
Manusia tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya jika manusia
bekerja sendiri karena keterbatasan biologis dan psikologisnya. Oleh karena itu
manusia memerlukan orang lain yang perlu diajak bekerjasama. Sistem kerjasama
yang diatur dengan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu sifatnya menjadi
formal.Sistem kerjasama itu mempunyai tujuan tertentu, berlangsung dalam suatu
waktu tertentu dan mempunyai identitas diri.
Jenis kerjasama tersebut tidak terhitung banyaknya, dalam garis
besarnya dapat dikelompokan menjadi empat kategori: (a) yang berhubungan dengan
aspek lingkungan meliputi faktor geografis, faktor sarana prasarana yang
dipergunakan organisasi; (b) yang berhubungan dengan aspek sosial, meliputi
subsistem dari organisasi yang lebih besar dan mempunyai lingkungan sosial yang
lebih luas; (c) yang berhubungan dengan aspek individual, meliputi hubungan
interelasi antar individu secara sistematik; dan (d) yang berhubungan dengan
variabel-variabel lain.
Organisasi adalah suatu sistem kerjasama antara dua orang atau
lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Ciri dari kerjasama
sebagai peranan individu dalam organisasi tersebut antara lain: (a) ada komunikasi
antara orang-orang yang bekerjasama; (b) individu dalam organisasi tersebut
mempunyai kemampuan untuk bekerjasama; (c) kerjasama tersebut ditujukan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Barnard menyebutkan terdapat tiga elemen peranan individu dalam organisasi,
yaitu (1) kemauan untuk bekerjasama. Tiap individu dalam organisasi tersebut
tidak mempunyai intensitas kemauan yang sama untuk bekerjasama, bahkan
kebanyakan dari individu tidak mempunyai kemauan untuk bekerjasama. Kemauan
untuk bekerjasama tergantung pada kepuasan yang diperoleh individu tersebut
dalam hasil kerjasama dalam bentuk imbalan yang diberikan organisasi; (2)
tujuan yang ingin dicapai, kemauan untukbekerjasama tidak dapat dikembangkan
kalau tidak ada tujuan yang jelas dengan sendirinya tujuan merupakan elemen
penting dalam organisasi; (3) komunikasi, yaitu sarana untuk mengadakan
koordinasi antara berbagai subsistem dalam organisasi.Menurut Kohler (1976) ada
dua macam model komunikasi, pertama komunikasi koordinatif, yaitu komunikasi yang
berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian subsistem organisasi, termasuk dalam
komunikasi ini adalah perumusan tujuan, koordinasi kegiatan dan aktivitas.
Kedua, komunikasi interaktif, yaitu proses pertukaran informasi yang berjalan
secara seimbang, pertukaran pendapat dan sikap yang dioakai sebagai dasar
penyesuaian diantara bagian organisasi beserta lingkungannya.
E.
Teori Pembentukan Kelompok dalam Organisasi
Dalam membentuk suatu kelompok dalam organisasi memerlukan peranan berbagai
komponen organisasi tersebut. Dalam peranan pembentukan kelompok organisasi ada
beberapa teori yang perlu dipahami sebagai bagian integral pembentukan
kelompok. Kelompok dapat dibentuk berdasarkan kepentingan dan kebutuhan
organisasi. Berdasarkan teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Dorwin dan
Alvin Zender mengemukakan bahwa tujuan kelompok dapat digolongkan ke dalam dua
kategori, yaitu pencapai tujuan dengan memberikan arah kepada bawahan untuk
mencapai tujuan, dan pemeliharaan integritas kelompok itu sendiri dengan
memperbaiki hubungan di antara para anggota kelompok.
Penyesuaian dan keberhasilan organisasi
mengemukakan bahwa suatu hubungan yang dapat mencapai keberhasilan dengan
cara-cara individu maupun kelompok dapat menyesuaikan diri dalam organisasi
akan memberi keseimbangan yang saling menguntungkan, semakin besar kemampuan
individu dan kelompok mempertahankan dan membiasakan diri, semakin banyak pula
penyesuaian organisasi yang dijalankan. Kebutuhan untuk melanjutkan
penyesuaian, penyesuaian individu dan organisasi harus menyesuikan pula dengan
perubahan yang terjadi.
Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang
mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk
aspek-aspek deskriptif maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori
organisasi menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan
menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa dikonstruksi guna meningkatkan
keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins, 1994).
0 komentar:
Post a Comment